Kamis, 10 Juni 2010

Resensi film Garuda di dadaku

awalnya g terlalu tertarik dan g pengen2 banget nonton..

tapi berhubung diajakin dan sedang tidak ada yg dikerjakan,, yasudahlah nonton saja…

kabar2nya film garuda didadaku ini film anak kecil yang suka bola,,, setelah ditonton ternyata menceritakan seorang anak yang sangat suka bola dan yakin bahwa dy akan menjadi sesuatu melalui hobinya dengan bola itu.

Cerita lengkapnya seperti ini,, adalah seorang anak bernama Bayu yang hidup bersama ibu dan kakeknya. Bapak bayu adalah penggila bola yang telah meninggal dunia dikarenakan kecelakaan.Bapak bayu adalah penggemar bola yang sering sekali bermain bola hingga suatu hari mengalami cedera di kaki dan tidak bisa melanjutkan kembali hobi lamanya dan berakhir dengan menjadi sopir taksi. Meninggalnya bapak bayu dikarenakan kecelakaan sewaktu dy sedang bertugas sebagai supir taksi. Rasa kehilangan kakek bayu menjadikan bola (yg membuat bapak bayu cedera hingga berakhri menjadi sopir taksi dan mengalami kecelakaan)sebagai alasan kematian anaknya. Trauma akan hal tersebut menyebabkan kakek bayu sangat tidak menyukai siapapun dalam keluarganya untuk bergelut dengan permainan bola,, terutama bayu.

Kakek bayu (yg telah belajar banyak dr pengalaman) sangat mempersiapkan masa depan cucunya dengan mengikutsertakan bayu dalam berbagai les untuk menemukan bakat bayu. Bayu sebagai cucu yang baik pun taat kepada sang kakek,, akan tetapi meskipun demikian, darah sang ayah pencinta bola juga turut mengalir didalam dirinya,, kerapkali bayu mencuri waktu untuk berlatih dan bermain bola bersama teman2nya.

Bayu memiliki teman dekat bernama heri yang senantiasa mendukung dan meyakinkan bayu bahwa bayu bisa menjdi pemain hebat. Lantaran ketidakmampuannya dalam mewujudkan impian melalui dirinya sendiri, heri pun sangat membantu bayu dalam meraih impiannya. Hingga akhirnya melalui perjalanan panjang dimulai dari latihan di kuburan karna ketiadaan lapangan,,hingga melakukan kebohongan2 kepada sang kakek dan pelatih (ale sihasale) yang menawarkan bayu untuk mengikuti seleksi timnas arsenal.

Kira2 seperti itu resensi singkatnya. Dan banyak hal positif dan hikmah2 yang bisa diambil dari film ini :




1. Film ini cocok untuk semua umur sehingga semua kalangan, semua umur dapat menikmati dan mengambil hikmahnya.




2. Film ini mengangkat tentang olahraga bola yang memang digandrungi oleh segala usia,, semua kasta, berbagai warna kulit, berbagai negara yang menjadikannya meraih animo masyarakat dengan tingginya. Bola yang masih dikritik beberapa pihak sebagai hal yang membosankan dan kurang manfaatnya dikarenakan hanya menghabiskan waktu tidur malam saja ternyata bisa memberikan makna dari sisi lain yang berbeda.

3. Film Garuda Di Dadaku mengajarkan kita untuk terus mengejar impian, dan menjaganya meski aral melintang. Jika kita yakin kita mampu maka terus jaga keyakinan itu. Sesungguhnya kesuksesan bisa diraih juga melalui mimpi yang berawal dari hobi.

4. Film garuda didadaku mengajarkan kepada para orangtua sebagai pemegang otoritas akan anak2/cucu2 yang mereka besarkan sebenarnya tidak mutlak menjadi penentu masa depan mereka. Masa depan akan lebih cerah tergambar dengan kesukaan mereka dalam mewujudkan. Karena dengan adanya kemauan dari hati maka proses dalam meraihnya akan lebih dinikmati. Orang tua boleh membantu untuk menemukan tapi tidak untuk memutuskan. Beri kebebasan kembali pada objek yang melakukannya.

5. Film ini juga mengajarkan bagaimana pershabatan yang tulus itu. Ketika seorang sahabat benar2 merasakan kebahagiaan saat sahabatnya bisa meraih mimpi2nya. Dan menyampaikan betapa memberi lebih terasa indah apalagi ketika yang kita berikan adalah yang mereka butuhkan. Diambil dari begitu gigihnya heri mendukung bayu untuk masuk timnas.

6. Rasa nasionalisme telah terasa sejak awal film dimulai dengan diperdengarkannya theme song film ini,, rasa nasionalisme pun menggebu2 di hati penontonnya. Baru menyadari betapa bangganya menyandang garuda di dada.

Didalam film ini terlibat ale sihasale yang memang sangat getol memproduksi film2 yang memiliki nilai edukasi tinggi seperti denias. Ada juga Ikra pemeran sang kakek yang juga ikut andil dalam film laskar pelangi sebagai kepala sekolah SD Laskar Pelangi di Belitong. Film2 indonesia terus menggeliat menjadikan rakyat indonesia sebagai penontonnya menjadi penonton yang cerdas melalui apa yang mereka konsumsi secara visualisasi.

Rasa yang salah......

Mungkin ini hanya perasaan sementara. Aku berkenalan dengan seorang pria saat hadir di pesta pernikahan sepupuku. Dia sekolah angkatan udara di Bandung. Buatku ini sangat konyol.. aku hanya sekali waktu bertemu dengannya, berkenalan, tukar no hp, komunikasi jarak jauh. Satu hari, satu minggu, satu bulan, akhirnya kami memutuskan pacaran.Memang agak aneh, tapi hatiku tidak bisa di pungkiri. Aku merasa bahagia walaupun dia hanya seminggu sekali mengunjungi aku. Terus berjalan dari minggu ke minggu. Menikmati liburan bersama, berkunjung ke rumah saudara-saudaraku, dan sesekali dia memberikan kejutan kepadaku. Banyak hal yang aku suka darinya. Bahkan hampir seluruh keluarga besarku menyukainya. Sampai-sampai pemilik kos juga menyukainya. Sosok pria yang dewasa, tegas, mandiri, pintar & beragama, benar-benar sempurna saat itu dimataku.Tiga bulan kemudian, dia di tugaskan bekerja di Solo. Bimbang rasanya hatiku, sangat sedih saat aku mendengarnya. Entah kenapa, jarak Jakarta-Solo terasa sangat jauh buat aku. Namun aku tetap mendukung dia, mendukung karirnya sebagai bentuk rasa perhatianku padanya. Suatu hari dia menelfonku,, dia memintaku untuk berhenti bekerja, dan kembali ke Jogja. Dia tidak mau aku terlalu capek bekerja karena saat itu aku bekerja sebagai SPG yang terkadang pulang sampai malam. Memang salahku karena aku terlalu banyak mengeluh capek bekerja. Bingung saat aku memutuskan semua ini, demi memenuhi keinginannya, aku berhenti bekerja. Keputusan yang membuat keluargaku sangat terkejut. Akhirnya aku dijemput untuk kembali ke Jogja. Untuk pertama kalinya dia menapakkan kakinya di rumahku... Lelah, tampak jelas di wajahnya, akupun menyuruhnya untuk beristirahat. Sorenya aku mengajaknya jalan-jalan keliling di kampungku. Melihat sawah yang luas & menghirup udara yang masih segar. Malampun datang.... dia kembali ke Solo untuk menjalankan tugasnya.Andai aku tahu, itu terakhir kalinya aku melihatnya, mungkin saat itu aku akan menahannya untuk pulang.........Minggu pertama di rumah.Sabtu, aku menunggu dia datang. Aku belanja dan memasak buat dia. Terus terang aku tidak pandai memasak tapi hal itu aku lakukan buat dia. Sampai sore aku menunggu, dia tidak datang.Minggu, aku masih menunggunya...masih berharap dia datang.Masuk sms ke hpku... ''Minggu ini tidak bisa ke rumah, sedang ada acara kantor''Hmmm,,,okelah, tidak masalah buat aku. Minggu kedua di rumah.Sabtu,, menunggunya...tetap tidak datang jugaMinggu, masuk sms ke hpku ''Minggu ini masih tidak bisa ke rumah, mau antar mama belanja..''Masih bersabar untuk terus menunggu kedatangannya. Minggu ketiga di rumah.Sabtu, rapih-rapih rumah karena besok menaruh harapan yang sangat besar dia akan datang.Minggu, masuk sms ke hpku ''Hari ini piket jadi tidak bisa ke rumah''Sudah tidak bisa terbendung lagi air mataku menahan rasa kecewa, namun aku masih mau untuk mengerti tentang dia.Minggu keempat di rumah.Sabtu tetep masih dengan hati yang tegar menunggu..Minggu, aku sms dia, aku tanya kenapa dia tidak datang, dia bilang ''aku lagi di rumah sakit, kena tipes''Sedih aku mendengarnya karena saat dia sakit, aku tidak bisa menemaninya.Aku tidak tau dimana rumahnya, tidak tau dirawat dimana, saat-saat yang berat buat aku. Sudah satu bulan aku menantinya namun masih belum bisa untuk bertemu dengannya.Bulan kedua...aku lalui dengan sabar, dari hari ke hari dia menjadi sosok pemarah, mungkin karena aku yang terlalu menuntut kehadirannya...Setiap hari sabtu dan minggu aku lingkarin kalender di kamarku menandakan dia tidak datang-datang. Sampai akhirnya ada teman masa kecilku datang ke rumah, mengajak aku jalan-jalan untuk menghibur dukaku. Satu hal yang membuat aku terkejut, dia manyatakan cintanya kepadaku. Bahkan hubungan keluargaku dengan keluarganya sangat baik. Namun aku menolak, bukan karena pangkatnya lebih rendah dari pacarku, tapi karena aku masih mencintai orang yang aku tunggu-tunggu kehadirannya...Mungkin dia marah, mungkin dia kecewa, setelah hari itu aku tidak lagi melihatnya sampai detik ini. Aku menjadi merasa bersalah.Bulan ketiga masih menanti kekasih hatiku........Tidak ada kabar, tidak ada berita, tidak ada telfon, tidak ada sms. Aku menangis sejadi-jadinya. Hingga pada suatu malam, dia sms aku, dia memutuskan hubungan kami. Aku terpukul, aku merasakan sakit yang teramat dalam. Setiap malam aku menangis. Keluarga di rumah, di Jakarta merasa khawatir dengan kondisiku yang mungkin hampir gila saat itu. Mereka meminta aku untuk kembali ke Jakarta, menjalani hidup yang baru, namun aku masih ingin menunggunya. Aku berdoa kepada Tuhan, meminta agar dia kembali buat aku. Satu kali saja, aku benar-benar ingin melihat dia. Namun Tuhan tidak mengabulkan doaku. Pahit aku telan sendiri... Namun aku berjuang untuk hidupku yang baru. Saat aku mulai menyerahkan segala persoalan hidupku kepada Tuhan, Tuhan memberiku ketenangan & memberikan aku kekuatan.Akhirnya aku memutuskan untuk kembali ke Jakarta, mencari pekerjaan baru, dan aku bersyukur karena tempat aku bekerja dulu masih mau menerimaku kembali setelah susah payah mencari pekerjaan, aku menjalani hidupku lebih tegar, menghadapi rasa sakit dengan tersenyum. Walaupun kenangan itu masih terlihat jelas di mataku. Hal yang indah yang pernah aku lalui telah usai. Dan aku putuskan untuk menutup hatiku rapat-rapat.Untuk Tofa terkasih.Dimanapun dirimu berada kini, aku berharap engkau baik-baik saja dan tidak melupakan aku.Walau mungkin dulu orang tuamu tidak setuju dengan hubungan kita karena aku hanyalah perempuan yang biasa-biasa saja, tetapi aku sudah memaafkan mereka, dan memaafkan kamu.

Selasa, 01 Juni 2010

MOTIVASI DAN KEPEMIMPINAN

MOTIVASI DAN KEPEMIMPINAN

Kebutuhan dan atau keinginan seorang pekerja terhadap sesuatu hal
tertentu dan akan diusahakan untuk bisa dicapainya, dalam kajian

ilmu administrasi sering disebut dengan istilahm oti vas i. Motivasi adalah proses psikologis yang merupakan salah satu unsur pokok dalam perilaku seseorang. Sebagaimana dikemukakan Miftah Thoha, perilaku seseorang itu sebenarnya bisa dikaji sebagai saling berinteraksinya atau
ketergantungannya unsur-unsur yang merupakan suatu lingkaran. Unsur-
unsur itu secara pokok terdiri dari motivasi dan tujuan. Atau menurutFre d
Luthans, terdiri dari tiga unsur yakni kebutuhan (needs), dorongan (drive)
dan tujuan (goals).

Dalam kaitannya dengan pencapaian tujuan organisasi, salah satu aspek perilaku organisasi yang penting disamping motivasi, adalah kepemimpinan (leadership).

Bagi sebuah organisasi, kepemimpinan jelas sekali mempunyai peran yang sangat penting. Sebab, adanya kepemimpinan berarti terjadinya proses membantu dan mendorong orang lain untuk bekerja dengan antusias mencapai tujuan. Jadi, faktor manusia atau pemimpin-lah yang mempertautkan kelompok dan memotivasinya untuk mencapai tujuan, atau kepemimpinan juga mengubah yang tadinya hanya kemungkinan menjadi kenyataan.

Seorang pemimpin yang menjalankan fungsi kepemimpinannya dengan segenap filsafat, keterampilan dan sikapnya, secara keseluruhan di persepsikan oleh karyawannya sebagai gaya kepemimpinan (leadership

style). Gaya tersebut bisa berbeda-beda atas dasar motivasi, kuasa ataupun
orientasi terhadap tugas atau orang tertentu.
Diantara beberapa gaya kepemimpinan, terdapat pemimpin yang
positif dan negatif, dimana pembedaan itu didasarkan pada cara dan upaya

mereka memotivasi karyawan. Apabila pendekatan dalam pemberian motivasi ditekankan pada imbalan ataur ewa rd (baik ekonomis maupun non ekonomis), berarti telah digunakan gaya kepemimpinan yang positif. Sebaliknya, jika pendekatannya menekankan pada hukuman atau
punishment, berarti dia menerapkan gaya kepemimpinan negatif. Pendekatan
kedua ini dapat menghasilkan prestasi yang diterima dalam banyak situasi,
tetapi menimbulkan kerugian manusiawi.
Selain gaya kepemimpinan diatas, terdapat gaya lainnya yaitu gaya
otokratik, partisipatif, dan bebas kendali (free rein atau laissez faire).
Pemimpin otokratik memusatkan kuasa dan pengambilan keputusan bagi

dirinya sendiri, dan menata situasi kerja yang rumit bagi pegawai sehingga mau melakukan apa saa yang diperintahkannya. Kepemimpinan ini pada umumnya negatif, yang berdasarkan atas ancaman dan hukuman. Meskipun demikian, ada juga beberapa manfaatnya antara lain : memuingkinkan pengambilan keputusan dengan cepat serta memungkinkan pendayagunaan pegawai yang kurang kompeten.

Sementara itu, pemimpin partisipatif lebih banyak mendesentralisasi- kan wewenang yang dimilikinya sehingga keputusan yang diambil tidak bersifat sepihak. Adapun pemimpin bebas kendali menghindari kuasa dan tanggungawab, kemudian menggantungkan kepada kelompok baik dalam menetapkan tujuan dan menanggulangi masalahnya sendiri. Diantara ketiganya, kecenderungan umum yang terjadi adalah kearah penerapan praktek partisipasi secara lebih luas karena dianggap paling konsisten dengan perilaku organisasi yang supportif. Secara lebih detail, pembahasan mengenai motivasi ini akan diteruskan pada bab-bab selanjutnya dari diktat ini